Untuk,
Satu dari beberapa
malaikat pelindung hadiah dari Tuhan
Hallo ti, gimana kabar
uti sekarang? Baik-baik aja kan? Uti masih seperti dulu kan? Kalau aku hitung,
udah 7 tahun uti pergi. Udah 7 tahun juga aku, ayah, ibu, adik, akung dan
keluarga lainnya ga bersama wujud fisik uti, tapi aku yakin kasih sayang uti
selalu melingkupi keluarga ini.
Uti, sekarang aku udah
kelas 11. Kelas 2 SMA. Aku udah jadi ABG yang sebentar lagi siap ga siap harus
jadi orang dewasa. Adik udah kelas 7. Kelas 1 SMP. Ayah dan ibu juga udah
tambah usia, apalagi akung. Akung walaupun udah sepuh masih mandiri uti. Yah,
walaupun kadang agak manja. Tapi kata ibu, itu wajar. Orang tua kalau semakin
sepuh pasti balik lagi jadi kayak anak kecil, begitu kata ibu.
Uti, aku kangen sama uti.
terakhir aku ketemu uti sehari sebelum kepergian uti. waktu itu, aku masih
kelas 3 SD, tahun 2005. Uti pergi karena penyakit TBC yang udah lama ada di
tubuh uti. waktu itu, aku ga tahu apa itu TBC, yang aku tahu dari dulu uti
sering batuk sampai mengguk. Dan setiap lihat uti batuk, aku Cuma bisa diam
aja. kalau engga ya bantuin mijet punggung uti biar dahaknya keluar.
I wish I could turn back
the time, but I can’t. Aku berharap aku bisa muter waktu supaya aku balik ke
jaman uti masih ada. Uti inget ga jaman Silet masih tentang misteri-misteri
gitu? Uti-lah orang yang selalu nemenin aku nonton Silet. Aku takut, tapi
penasaran. Dan uti adalah orang yang selalu bersedia nemenin aku walaupun pada
akhirnya uti aku cuekin. Uti inget ga jaman aku waktu ga sengaja jatuhin barang
pecah belah di rumah? Cuma uti satu-satunya orang yang ga marahin aku. Uti yang
berhasil meredam kemarahan ayah, ibu dan akung. Uti inget ga jaman aku belajar
naik sepeda? Uti yang bakal ngasih hansaplast ke luka yang timbul gara-gara aku
ceroboh. Uti harus tahu, sekarang aku ga pernah pakai hansaplast. Bukannya aku
benci, tapi hansaplast ngingetin aku ke uti.
Uti, banyak kenangan yang
udah kita lewatin bersama. Dari 16 tahun umurku, 9 tahun aku habisin bareng
uti. 9 tahun bukan waktu yang sebentar uti. saking lamanya aku ga inget kenangan
apa aja yang udah terjadi. Tapi setidaknya, aku merasa atmosfer hangat ala uti
selalu hadir kalau aku lagi stres. Dunno why, tapi aku beneran suka dengan
atmosfer hangat uti. more than I love my parent’s warmness.
Uti tahukan dari dulu aku
maniak komik? Aku nulis surat ini karena baca beberapa kisah dalam komik yang
ngingetin aku tentang uti. komiknya? Ada Detective Conan, ada C.M.B, ada
Doraemon, sampai yang paling baru Godhand Teru. Mungkin ceritanya fiktif uti,
tapi perasaan yang disampaikan komik itu ke aku ga pernah fiktif, selalu nyata.
Uti, jujur aku mau minta
maaf. Maaf kalau aku butuh waktu sampai kelas 6 SD untuk menyadari kalau aku
benar-benar kehilangan uti. Maaf kalau selama 9 tahun hidup bareng aku uti
pernah kecewa sama aku. Maaf kalau aku selalu nakal dan ngglidik. Maaf kalau
aku ga berhasil ngasih kenangan terindah buat uti. Maaf aku ga pernah ngasih
ucapan selamat ulang tahun ke uti. maaf kalau aku belum berhasil jadi juara
seperti keinginan uti,maaf kalau aku jarang ke makam uti dan untuk maaf-maaf
lainnya yang mungkin ga akan selesai kalau aku sebutin satu-satu.
Uti, sebenarnya aku masih
pengin lihat wujud fisik uti di keluarga ini. Setidaknya, aku berharap uti ada
sampai aku menikah kelak. Terlalu berangan-angan ya? Aku Cuma pengin uti tahun
ini lho cucu uti yang paling tomboy dan nakal di antara semua cucunya bisa juga
punya suami, hehehe.
Tapi kenyataannya uti
udah pergi sebelum aku menyelesaikan SD-ku. Aku bisa apa uti? nangis? Aku sadar
nangis ga akan ngembaliin uti ke keluarga ini. Menangisi kepergian uti sama
halnya ga rela melepaskan uti menuju tempat yang lebih baik dan lebih kekal. Dan
aku pun sadar, uti disana pasti akan sedih kalau terus-terusan ditangisi.
Uti, suatu saat nanti aku
bakalan nemenin uti lagi tapi di tempat yang jauh lebih baik. Sampai saat itu
tiba, aku akan mewujudkan impianku dulu uti. aku bakalan jadi duta besar,
blogger terkenal dan penulis ratusan karya. Ga lupa membanggakan dan
membahagiakan orang tua dan keluarga besar. Dan aku berharap kalau atmosfer
hangat ala uti akan selalu menemani langkahku kemanapun aku melangkah. Sampai saat
itu tiba, aku akan terus berjuang uti :’]
Tertanda,
Cucumu yang paling bengal sekeluarga.
P.S:
Aku tahu surat ini
mungkin ga akan pernah uti baca, tapi setidaknya inilah salah satu media dimana
aku bisa bercerita tentang seberapa kangennya aku sama uti. lagipula, tanpa uti
baca, uti juga bisa meraba perasaanku kan? :]